Bayangkan Anda berlomba dalam dua jenis perlombaan: lari jarak pendek dan maraton.
Di lari jarak pendek, Anda membutuhkan kecepatan maksimal, energi penuh, dan fokus hanya pada garis finish di depan mata. Namun, hasilnya singkat—setelah melewati garis, semuanya selesai.
Sementara itu, maraton menguji daya tahan tubuh, strategi pengelolaan energi, dan visi jangka panjang. Anda tidak bisa berlari terlalu cepat di awal, karena risiko kehabisan tenaga sebelum mencapai garis akhir.
Dunia marketing sekolah juga serupa. Di era digital yang serba cepat dan instan, banyak sekolah tergoda untuk “berlari jarak pendek”—mengandalkan promosi viral, tren sesaat, atau kampanye besar-besaran menjelang PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru). Hasilnya? Mungkin ada lonjakan minat sementara, tetapi setelah itu… hilang tanpa jejak.
Sebaliknya, sekolah-sekolah besar dan legendaris yang bertahan hingga hari ini memiliki satu kesamaan: mereka membangun reputasi melalui strategi jangka panjang . Visi para pendiri sekolah tersebut berhasil diturunkan dari generasi ke generasi, menciptakan fondasi kuat yang tidak mudah goyah oleh perubahan zaman.
Seperti yang dikatakan Philip Kotler dalam bukunya Strategic Marketing for Educational Institutions :
“Marketing bukan tentang apa yang kita miliki saat ini, tetapi tentang bagaimana kita memenuhi kebutuhan manusia secara berkelanjutan.”
Artinya, sekolah yang sukses adalah mereka yang tidak hanya fokus pada angka pendaftaran tahun ini, tetapi juga membangun hubungan jangka panjang dengan audiens mereka.
Apa yang Terjadi Saat Kita Hanya Fokus pada Jangka Pendek?
Mari kita lihat lebih dekat. Banyak sekolah melakukan aktivitas promosi yang sangat intensif, terutama 2-3 bulan menjelang PPDB . Energi, waktu, dan sumber daya dialokasikan secara besar-besaran untuk kampanye iklan, brosur, spanduk, bahkan media sosial.
Namun, apa hasilnya?
- Kurangnya inovasi : Pola yang sama diulang setiap tahun tanpa perubahan signifikan.
- Tidak relevan dengan harapan audiens : Promosi yang dilakukan sering kali tidak sesuai dengan kebutuhan nyata calon walimurid.
- Target yang meleset : Meski sudah berusaha keras, hasilnya sering kali tidak sesuai ekspektasi.
Ini seperti lari jarak pendek: energi habis, tapi hasilnya tidak bertahan lama.
Mengapa Fokus Jangka Panjang Lebih Efektif?
Fokus jangka panjang adalah tentang membangun fondasi yang kokoh, langkah demi langkah, dengan tujuan yang jelas. Ini bukan tentang “mengejar target” dalam waktu singkat, tetapi tentang menciptakan dampak berkelanjutan .
Berikut adalah beberapa aktivitas yang menjadi ciri strategi marketing jangka panjang:
- Melakukan riset mendalam : Memahami kebutuhan walimurid, tren pendidikan, dan harapan masyarakat sekitar.
- Mengembangkan inovasi berdasarkan data : Menyesuaikan program sekolah dengan temuan riset, sehingga relevan dengan audiens.
- Merancang prioritas dengan timeline terencana : Mengalokasikan sumber daya secara efisien dan fokus pada tujuan utama.
Manfaatnya?
- Tim marketing lebih tenang : Tidak perlu grusa-grusu dikejar deadline, karena semua sudah direncanakan dengan baik.
- Komunikasi lebih bermakna : Audiens tidak merasa “dijual” terus-menerus, karena konten yang disampaikan relevan dan bernilai.
- Loyalitas terbangun : Walimurid dan stakeholder merasa didengar, sehingga mereka lebih terlibat dan mendukung program sekolah.
Seperti yang dikatakan Seth Godin dalam bukunya Purple Cow :
“Kepercayaan pelanggan tidak dibangun dalam semalam. Organisasi yang konsisten memberikan nilai jangka panjang akan lebih mudah mendapatkan loyalitas dan rekomendasi dari pelanggan.”
Jangan Salah Paham: Jangka Panjang Bukan Berarti Lambat
Fokus pada jangka panjang bukan berarti kita harus berjalan lambat atau abai terhadap kecepatan. Sebaliknya, strategi ini memberikan ruang bagi tim untuk bereksperimen, berinovasi, dan mencoba hal-hal baru tanpa tekanan langsung dari target jangka pendek.
Misalnya, sekolah dapat menggunakan platform digital untuk membuat konten edukatif yang relevan dengan kebutuhan walimurid. Konten ini tidak hanya membantu branding sekolah, tetapi juga membangun otoritas sebagai lembaga pendidikan yang peduli terhadap perkembangan siswa.
Menurut Michael Porter dalam bukunya Competitive Advantage :
“Keunggulan kompetitif yang berkelanjutan hanya dapat dicapai melalui strategi yang konsisten dan berfokus pada nilai jangka panjang.”
Langkah Selanjutnya: Mulailah Hari Ini!
Jika Anda merasa bahwa strategi marketing sekolah Anda saat ini masih terjebak dalam pola jangka pendek, jangan khawatir. Setiap perjalanan dimulai dengan satu langkah kecil.
Untuk membantu Anda membangun strategi marketing sekolah yang sistematis, berkelanjutan, dan berorientasi jangka panjang, kami telah merancang Kelas Online “Marketing for Educational Institution Blueprint” .
Di kelas ini, Anda akan belajar:
- Cara melakukan riset mendalam untuk memahami kebutuhan audiens.
- Teknik merancang strategi marketing yang relevan dan inovatif.
- Langkah-langkah strategis untuk mencapai target marketing sekolah
Kelas ini dirancang khusus untuk pengelola sekolah, tim marketing sekolah, dan siapa saja yang ingin membawa sekolah mereka ke level berikutnya.
👉 Ingin tahu lebih lanjut?
Kunjungi halaman informasi kelas kami di:
🔗 https://marketingsekolah.com/bsp
Atau, jika Anda memiliki pertanyaan, silakan balas pesan ini atau hubungi admin kami. Kami siap membantu Anda memulai perjalanan menuju strategi marketing sekolah yang lebih cerdas dan efektif.
Ingat, reputasi sekolah tidak dibangun dalam sehari , tetapi dengan kerja keras dan konsistensi.